Rabu, 14 Desember 2011

Memaknai kasih sayang Allah

Ketika kita merasa bahwa hidup ini begitu tak adil dan tak memihak pada keinginan dan harapan kita, lantas apa yang akan kita lakukan dan seperti apa pelampiasannya? satu lagi, menurutmu SIAPA yang salah ????

ah, gak usah segitunya banget lah. meski seberat apapun cobaan dan ujian yang menimpa bukankah sudah Allah katakan dengan jelas bahwa Dia menguji hambanya sesuai dengan kemampuan hamba-Nya tersebut. Jadi kalaupun pada saat ujian tersebut mendatangi kita lalu kita merasa sangat sangat sangat berat dan tak sanggup untuk melewatinya, bukan berarti bahwa Allah tidak adil dalam ujian yang Dia berikan pada kita, namun kita belum menemukan bagaimana cara menghadapi dan melalui ujian tersebut.

Kita mungkin sering mendengar cerita seputar kehidupan seseorang, misalnya saja seseorang tersebut bernama Rinto (ups bukan nama sebenarnya chuiii), Rinto berasal dari keluarga yang tidak mampu, sejak ia masih kecil orang tuanya membutuhkan perjuangan untuk sekedar memenuhi kebutuhan  makan dan sekolah Rinto meskipun hanya bersekolah di sekolah yang sederhana (gak bonafit lah). Setelah tamat sekolah menengah atas, ia pun kesulitan setengah mati untuk bisa mendaftar ke perguruan tinggi, sampai akhirnya bisa kuliah. Namun diperjalanan semester enam Rinto harus menerima kenyataan bahwa ayahnya tercinta meninggal dunia dan dalam waktu dua minggu sesudahnya ia dan keluarganya pun tertimpa musibah, rumah sederhana yang telah mereka tempati selama bertahun-tahun bahkan merupakan rumah warisan dari kakek Rinto harus rela berpindah tangan kepada pihak rentenir karena hutang ayahnya semasa hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan modal usaha dengan menggadaikan sertifikat rumah tersebut sebagai jaminan tak bisa dibayar. Keluarga hanya bisa pasrah dan menitikkan air mata karena menerima ujian super berat dari Allah SWT.

Dalam kondisi seperti ini tentu saja siapapun sangat sulit untuk menerima, menghadapi dan melaluinya bahkan jika kita tidak dekat dengan Allah SWT akan terasa hidup ini begitu menderita sekali dan nasib yang menimpa sungguh malang sekali.

Lain lagi cerita kehidupan seserang sebut saja namanya Retno (heee bukan nama sebenarnya). Hidupnya berkecukupan karena ia memiliki ayah yang bekerja di sebuah perusahaan BUMN. sejak mulai sekolah hingga tamat kuliah ia sama sekali tak kesulitan terutama dalam hal keuangan,  bahkan tak jarang Retno justru sering jadi "Bank" bagi teman-temannya terutama dalam hal membayar SPP kuliah anak kos yang sering terlambat mendapat kiriman dari kampung halamannya. Namun dibalik hal tersebut, sesungguhnya Retno memiliki masalah yang ia rasa sangat berat dan sulit baginya untuk berbagi masalah. kehidupan keluarga dirumah yang tidak harmonis karena ayah dan ibu sering ribut dan cek-cok meskipun terhadap hal sepele, saudara yang bandel dan sering membuat onar dan memalukan nama keluarga dan satu lagi, Retno mengidap penyakit yang sangat serius yaitu tumor ovarium. Berat beban hidup yang ia rasakan karena Retno tak bisa berbagi masalah dengan keluarga begitu juga kepada teman-temannya. Hanya bisa meratapi nasibnya sendiri dan menangis di kesunyian.

Subhanallah, jika kita sadar bahwa segala apa yang menimpa hidup kita berasal dari Allah dan merupakan takdir dari lembaran-lembaran episode hidup yang harus kita jalani, tentu seberat apapun harus mampu kita hadapi dan kita lalui. yaaaa...... begitu mudah memang jika kita bicara seperti itu. namun intinya gak ada satu pun hamba di muka bumi ini yang tak luput dari ujian-Nya meskipun kadarnya berbeda, bahkan sebuah kesuksesan dan kemewahan pun adalah sebuah ujian.

Namun kita harus sadar bahwa Allah mengatur semua ini untuk kita agar kita dapat selalu dekat dengan-Nya, agar  kita selalu sadar bahwa sangatlah mudah bagi Allah untuk melalukan kehendaknya. jika Allah berkata "Jadi" maka "jadilah" dan tak ada satupun kekuatan yang mampu mencegahnya.
Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup ini adalah atas kehendak-Nya, Daun kering di pepohonan pun akan jatuh ke bumi atas izin-Nya, begitu pula ujian dan musibah yang menimpa kita tentulah atas izin-Nya dan telah Allah persiapkan pahala dan kebaikan bagi kita yang mampu untuk menyikapi dan menghadapinya serta telah dipersiapkan pula sebuah pelajaran agar dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi kita.

Subhanallah, betapa semua yang berasal dari Allah SWT itu tidak ada yang sia-sia.
Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, Maha Berkuasa, Maha Suci.
Sungguh hanya Allah lah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

cdut@pusdaribet.