Minggu, 10 April 2011

MENGINGAT MATI


“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya, pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (Ali Imran : 195)

“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati.”  (Luqman : 34)

“… Jika ajal mereka telah datang, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (An-Nahl : 61)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu;  lalu ia berkata,  ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematian(ku) sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bershadaqah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?’  Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (Al-Munafiqun : 9-11).

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia); agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan.’  Sekali-kali tidak. Sesungguhnya, itu adalah perkataan yang di ucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaaan cacat. Bukankah ayat-ayat Ku  telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami masih kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.’  Allah berfirman, ‘Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara denagn Aku. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-Ku berdoa (di dunia), ‘Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang paling baik.’  Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu menertawakan mereka. Sesungguhnya, aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang. Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab,’kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’  Allah berfirman,’kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kalian sesungguhnya mengetahui.’  Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?.” (Al-Mukminun : 99-115)

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepada mereka, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik.” (Al-Hadid : 16)

Abu Hurairah ra. Berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Bersegeralah kalian beramal sebelum datang tujuh perkara; apa yang kamu tunggu selain kemiskinan yang memperdaya; atau kekayaan yang menyombongkan; atau sakit yang memayahkan; atau tua yang melemakan; atau kematian yang memutuskan; atau Dajjal yang mana ia adalah sejahat-jahat mahluk yang dinantikan; ataukah Kiamat yang sangat berat dan menyusahkan.” (h.r.Tirmidzi)

*** Orang yang tidak mempergunakan waktu sehatnya untuk ibadah dan beramal shalih, adalah orang yang tertipu dan akan menyesal di kemudian hari. ***
*** Manusia memiliki musuh yang akan menyerangnya sewaktu-waktu. Musuh-musuh itu adalah kemiskinan. Kekayaan yang merusak, sakit, masa tua, kematian, Dajjal yang menyesatkan, dan Kiamat.***

Abu Hurairah ra. Berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Perbanyaklah kalian mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut!” (h.r.Tirmidzi)

*** Setiap muslim harus selalu mengingat mati, karena mengingat mati dapat menjauhkan kita dari perbuatan maksiat dan memotivasi kita untuk melakukan kebaikan.***

Tidak ada komentar: