Sabtu, 30 Juni 2012

lagi ngetik LPJ

udah 2 minggu ini duduk lesehan terus di kantor, sepertinya akan jadi kebiasaan nih...

Jumat, 29 Juni 2012

dan dalam sibukku....

ku fikir setelah minggu kemarin sibuk lembur, seminggu ini bisa normal kembali jadwal kerja kantornya. gak taunya tambah sibuk dan tambah jadwal lembur.
Puncaknya semalam, tubuh rasanya sudah letih tapi tugas yang harus dikerjakan masih banyak.
aku hanya bisa menghibur diriku sendiri "mungkin rencana Allah lebih indah daripada rencana hamba-Nya".
dalam sibukku, selalu terbesit kalimat "maaf, aku merasa sangat bersalah padamu. ceritaku... harusnya tak perlu selama ini membuatmu menunggu.padahal aku tlah berjanji tak akan menyulitkanmu."

jam dinding sudah menunjukkan pukul 02.30 pagi, ku lihat suporter Jerman menitikkan air mata. dahsyat... Italiano... mantaaaap, ku lirik layar laptopku, tugasku sudah selesai 80 persen, tinggal 20 persen lagi.
tapi tiba-tiba mama keluar dari kamarnya "sudah... sudah.., selesai dak selesai tidur."
sambil berjalan menuju kamar mandi, sementara aku masih berusaha mengerjakan tugas, dan tak lama mama keluar dari kamar mandi " tidur... tidur...tidur...".
ya wesss, kumatikan laptop dan segera ............zzzzzzzzzzzzz..........

"Allahuakbar....Allahuakbar......"
mataku seketika terbuka mendengar panggilan adzan subuh yang begitu lantang di telingaku. segera ku beranjak untuk siap-siap sholat subuh "Ya Rabb, terimakasih masih Engkau berikan aku kesempatan tidur meski 2 jam saja, ..".



Selasa, 26 Juni 2012

Senin, 25 Juni 2012

&^%&%$#$@@*(&((^&%##!##$^%$$@#@$%^


LEMBURRRRRRRRRRRRRRRRRRRR.........................

Sunday... Sun---day


 "Bundaaaaaa......"
:)  kulihat dia girang sekali,
"kak fayyed mau pergi kemana sih sayang?" tanyaku sambil mengusap kepalanya.
"alan-alan" jawabnya, duh lucu sekali keponakanku ini.
hari minggu ini kak Ali, Yuk Dian dan Fayyed liburan ke Jakarta-Bandung-Solo. seminggu Full.
aku hanya bisa mengantarnya sampai Bandara SMB II.
"met liburan ya nak, nanti kalau kangen bunda, telpon pake HPnya mama ya"
"iyo..." hehehe semua keluargaku tertawa.



Muhammad Fayadh Ar-Rasyid 


Setelah dari bandara SMB II, tujuan selanjutnya ke rumah Ibu Muji. mama sudah wanti-wanti dari pagi, pokoknya harus sore ini juga!!!


diperjalanan menuju rumah ibu Muji, ponselku bergetar (beberapa hari ini memang di silent).
ternyata sms dari Suci, ah sudah cukup lama gak kontakkan.

“asslmk. Dear  syiah. Apo kabar?”
24:06:2012
18:20

“wlkmslm. Alhamdulillah khair. Uchie apa kabar? Kangen ingin jumpa J
24:06:2012
18:23

“Baik syiah, kerinduan pada ka’bah baru terobati, aku inget syiah yg jg merindukan ka’bah, smg sgr berangkat umroh dan haji.
24:06:2012
18:27

“Subhanallah, uchie br dr umroh ya? Hiks.... syh pengen jg chie. Doain syh y. Aamiin ya Rabbal alamin.”
24:06:2012
18:28

“iya syiah, kok dak online di gtalk lagi? Iya smgt syiah biar bisa dimudahkan berumroh dan haji, uci inget syh yg selalu buat status merindukan ka’bah di fb.”
24:06:2012
18:31

“iya chie, syukron doanya y. Syh menyepi hehehe. Iya,syh kangen ka’bah. Smoga terwujud. aamiin. uchie jg smoga diberikan Allah kemudahan. Ada berita bahagia stlh umroh. aamiin ya Rabb.”
24:06:2012
18:34
 
“syiah lagi menyepi? Emang lg dimano? Cakmano keadaannyo skrg?”
24:06:2012
18:35

“syh lg menyepi dari dunia maya chie.  Alhamdulillah chie. Syh berharap kita msh bs ktmu lg saat reunian nanti, meski entah kapan,  syh kangen kt kumpul2 lagi.
24:06:2012
18:39

“aku jg sdh idak make fb, lebih ke email dan BBM bae, entah kapan ketemunyo ye smg suatu saat kalo aku dinas ke Palembang biso nemuin syiah.”
24:06:2012
18:42

" :)  miss u chie."
24:06:2012
18:47

"miss u too dear syiah."
24:06:2012
18:49


Suci Angelia, ya beliau adalah saudari seimanku di kampus. dulu juga kita liqo' nya bareng.
suci lebih sering bersama indah dan yetti, sementara aku lebih sering bersama dewi, witri, mita dan fevie.
tapi, aku dan suci punya waktu khusus untuk bersama. meski lebih banyak berkomunikasi lewat telepon dan sms. Suci sangat sayang padaku, perhatiannya kadang membuatku terharu meski hanya sebatas penggalan kalimat lewat sms "dear syiah, jangan males makan ye, jangan capek nian."
saat mata kuliah Agama Islam, suci sengaja membawa jilbab pertamanya yang beliau suka untuk ku pakai, waktu itu semester II aku memang belum berjilbab. bahkan jilbab itu beliau berikan padaku.
pasca kampus, komunikasi kami tetap terjalin meski via sms dan gtalk. saling mendoakan, saling memberi support, saling tausiyah...
ahhh... banyaklah moment-moment berharga yang tak terlupakan ketika bersamanya. antara aku dan suci.

Ya Rabb, sesungguhnya Engkau mengetahui ketulusan kasih sayang nya padaku, begitu pula ketulusanku padanya. Engkaupun telah mendengar doa-doanya untukku, begitu pula doa-doaku untuknya. Suci adalah saudari yang aku sayangi karena-Mu Rabb, kelak satukanlah kami di Jannah-Mu.
Setelah semua yang telah ia lakukan di Jalan-Mu, aku bahkan sanggup menjadi saksinya. maka izinkanlah ia.... izinkanlah ia.... penuhilah harapannya ya Rabb. aku pun sangat ingin mendengar kabar bahagia itu darinya. berikanlah untuknya... berikanlah untuknya... anak-anak yang sholeh wa sholehah yang selama ini dinantikannya. kabulkanlah ya Allah....


"aauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu".... hiks ternyata begini rasanya.

"makanya, lain kali kalo terkilir lagi, hari itu juga harus segera di urut, biar gak sampai jadi begini. sakit kan!"


makasih ya Bu Muji, tapi... semoga tidak ada kata "lain kali" lagi.













Sabtu, 23 Juni 2012

si Sya'ban

Suasana Halte transit TransMusi Polda sore ini padat sekali, terutama jurusan Sako. ya... termasuk diriku juga adalah calon penumpang TM jurusan tersebut. 
bawaanku berat sekali, bukan isi tas ranselku, tapi isi kepalaku.... huffff.

setelah menunggu lebih dari 15 menit, dari simpang empat Polda akhirnya muncul juga TM yang dinantikan, dan mulai deh suasana penghuni di dalam halte yang memang sudah padat sekarang jadi tambah ribet banget seperti penduduk yang bergegas ingin mengungsi karena datang tsunami.
"sabar dulu bu'... gantian dulu, penumpang yang di dalam bus dulu yang keluar sudah itu penumpang yg di halte baru boleh masuk, itu kasih jalan dulu.." kata kondektur TM kepada para calon penumpang yang sedari tadi sudah menunggu di Halte kini benar-benar sudah tak sabar lagi ingin menikmati sejuknya TM.
"oyyy, dek kami nih lah tepanggang nah di halte nih, lamo nian datangnyo!"  seorang Ibu bertubuh gemuk langsung saja menepis tubuh kondektur dan langsung masuk ke dalam TM, tentu saja aksi nya diikuti juga oleh para calon penumpang lain yang merasa senasib dengan ibu tadi, sedang kondektur TM hanya bisa pasrah dan tetap berusaha memberikan jalan bagi penumpang di dalam TM untuk keluar. alhasil jalur penumpang yang masuk dan keluar TM gak karuan.

kulihat yang tersisa hanya satu bangku yang letaknya di barisan belakang, segera kutuju bangku itu. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah, lumayan sejuk nih.
"hai anak Pak RT..." suara sapaan itu datang dari arah sebelah kanan tempat dudukku.
"hai juga anak Pak Wakil RT..." Ternyata yang duduk disebelahku persis di dekat jendela TM adalah Arif, tetangga dekatku. tertawa khas pak wakil RT ku dengar jelas dari suaranya.
"tadi aku mampir ke masjid agung, nih jadwal sholat bulan Sya'ban. gak usah ceban ini gratis!" 
"oh, iya sudah masuk bulan Sya'ban sekarang ya" jawabku sambil menyambut selembar kertas yang Arif berikan padaku.
"yaeelaah neng, kemarin 1 Sya'ban hari ini 2 Sya'ban!"
:) aku jadi tersenyum sendiri setelah membaca jadwal sholat itu, iya ya. hari ini tanggal 2 Sya'ban, gumamku.
Ya Allah terimakasih, aku masih bisa merasakan bulan Sya'ban tahun ini. berarti tidak sampai satu bulan lagi sudah masuk bulan Ramadhan. Rindu Ramadhan....









Jumat, 22 Juni 2012

Lagi Pengen Narsis...

 me.........




 Prangko nya Spesial  ^_^



 wah... kalo itu sih No Coment ya..... Makasih :)




aku dan Nita

Kamis, 21 Juni 2012

1 SMS dan tentangmu saudariku

"Bisa jadi orang yang share dengan mu adalah orang yang akan membantumu melewati semua masalahmu lho,..
Sebaiknya jangan cintai orang yang bisa memecahkan masalahmu saja, tapi carilah orang yang tak akan membiarkanmu menghadapi masalah sendirian...,
BUKA HATI kepada siapapun dengan baik ya.., SEMANGAT!!!"

mmmh, tak sedikitpun kalimatnya ku edit, titik komanya pun benar-benar sama.
itu isi sms yang masuk ke inbox HP ku tanggal 27:08:2011 pukul 21:13 dan masih tersimpan sampai sekarang. Dari teman satu angkatanku di zaman kuliah, mmmh lebih tepatnya mengutip seperti yang dia bilang "yo, aku nih hanya satu dari sekian banyak fans beratmu yang bertahun-tahun hanya bisa mengagumimu."

sms itu sampai sekarang masih ku simpan bukan karena pengirimnya adalah teman yang ku tau dia sayang dan peduli padaku.
tapi menurutku yang dia katakan benar juga.
aku memang sering sekali menghadapi masalahku sendirian,... hanya sendiriku saja.
rasanya tak butuh pelindung, bukankah Allah sebaik-baik pelindung.
rasanya tak butuh penolong, bukankah Allah sebaik-baik penolong.

:) jadi ingat  dulu waktu mau tamat kuliah, Dewi cerita padaku kalau dia lagi stres berat. sangat ingin sekali meminta waktuku untuk lebih lama fokus pada apa yang sedang dia hadapi.
" ya', dewi nih pusing nian sekarang, masalah dewi berat. semalam dewi sampai datang ke psikiater di RSK.Charitas. Eh,dokternyo malah ketawa, dewi dibilang cuma ngabisin duit bae untuk ketemu dokter itu. dewi harus cakmano ya'?".
saat itu justru aku pun sedang dalam keadaan down karena vonis dokter padaku.
jujur saja, aku gak ngerti harus ngasih solusinya gimana kalo masalah yang dihadapi itu masalah rumah tangga, karena memang belum punya pengalamannya. jangankan itu, Ayik pun pernah cerita sedih campur nangis karena putus sama pacarnya (jiiiiaaaaah..... aku malah ketawa geli. karena gak ngerti!).
akhirnya jika pun aku dan dewi sedang bersama, kami hanya diam. entah dia dengan masalahnya dan aku dengan masalahku.

sms itu memang mengingatkanku pada Dewi, betapa aku bukanlah saudari yang baik baginya.
kadang lebih banyak menyalahkan diriku sendiri, andai saja waktu itu dewi mempertimbangkan saranku....., ah, harusnya aku .......,bla bla bla..... yah, begitulah.

Oktober 2008, tak kusangka untuk yang terakhir kalinya aku bertemu dewi sebelum dia pindah ke Semarang. jujur, keadaaan dewi waktu itu membuatku terkejut. ku amati dari pangkal kepala sampai ujung kakinya.... mmmh, aku juga cuek style nya tapi gak sampai segitunya juga kali ya (kudel banget).
Waktu itu setelah pulang dari walimahannya Suci. karena lama tak jumpa, Dewi meminta waktuku untuk menemaninya membeli susu formula anaknya di sebuah mall.
"ya', kapan nih nyusul suci?"
aku cuma bisa ketawa dan :)
"hahaha, ngapain ya dewi nyusahin siyah, kalo siyah sih dak bakalan susahlah, banyak yang suka."
kali ini refleks kujulurkan lidahku di hadapannya dan segera ku paksa mataku menjelajah deretan susu formula di supermarket mall itu.
Tiba-tiba dewi memegang tanganku,
"ya'... sebenarnya dewi pengen nian cerito samo siyah. tapi..."
"cerito apo wi? nah, khan.... tebakanku benar, dari dulu dewi emang dak biso bohong samo siyah, feeling wi... feeling..."
dewi senyum, kutatap raut wajahnya terlihat tampak letih, ku fikir jelas bukan hanya karena perjalanan sekayu-Palembang yang melelahkan, tapi..... mmmh.
"apa sih wi, siyah pengen tau cerito dewi."
inilah jawaban dewi :
"dewi pasti cerita sama siyah, karena memang pengen nian. tapi nantilah ya, tunggu siyah sudah nikah, tunggu siyah sudah punya anak, nanti dewi ceritain".

"what....???. wi, seandainya aku belum sempat menikah dan punya anak... seandainya  ini adalah pertemuan kita untuk terakhir kalinya di dunia, apa dewi jugo masih dak mau cerita?'
seketika mataku digenangi air yang ku tahan sebisa mungkin agar tak jatuh ke pipiku.

dewi menatap mataku...
"ya', kita pasti akan ketemu lagi ya', saat itu siyah sudah jadi ibu yang cantik. anak-anak siyah jugo cantik dan ganteng"

"apaan  sih wi, pokoknyo cerito!" kali ini aku merengek seperti anak yang minta dibeliin mainan mahal pada ibunya.
"ya' dewi sangat ingin cerita samo siyah. tapi..... dewi pengen ceritanyo setelah siyah nikah dan punya anak. karena dewi sayang samo siyah, dewi dak mau siyah jadi trauma setelah dewi cerito".
melihat bola mata dewi yang juga sudah berkaca-kaca. akhirnya aku menyerah.
yah..... benar, itulah pertemuan terakhirku dengannya. Tanpa ku tahu masalahnya.

Juni 2009, tengah malam Fevi telpon sambil ngomel-ngomel bin marah-marah.
"yah, dewi nih cakmano sih, cak itu nian bekawan. ado gosip nah tentang dio. panaaaas nian aku dengernyo".
malam berikutnya Fevi kembali menelpon " siyaaaaaaaaaaaaaaah, jadi cakmano???? aku kesel nah dari semalem. murka nian aku sekarang denger cerito dari anak-anak sosek tuh. kok dewi dak cerito samo kito sih, malah aku dapat cerito dari wong banyak. keterlaluan nian dewi nih!!!!".

malam itu juga setelah berfikir dan flash back tentang semuanya termasuk pertemuan terakhirku dengan Dewi. akhirnya ku ambil ponsel dan.....
"wi.... benarkah, feelingku kali ini???"
"haaaaaaaaaaaaaaa.... akhirnya dewi jadi artis jugo ye. iyo ya', tapi siyah jangan sedih ya, itu sudah satu setengah tahun yang lalu. sekarang dewi sudah bisa berdiri lagi menatap hari yang lebih cerah dan bahagia".

"What......???.,berarti terakhir kali kito ketemu, dewi sudah......" aku hanya terdiam, isak tangisku tak tertahan.
"hahahaha, yo sudahlah ya' dewi ikhlas. itu jalan hidup dewi".
"wi, ibu masih sakit kah?"
"iyo ya', dewi mohon doanyo y. kayaknyo ibu sudah masuk stadium akhir. sekarang di ruang ICU"

"wi, setega itukah....??? afwan yo wi, siyah bukan saudari yang baik bagimu"
"sudahlah ya'. dewi sayang samo siyah. pokoknyo siyah harus bahagia ye. apapun yang terjadi dan apapun kondisinyo yang penting kito harus selalu dekat dengan Allah ya'. cuma itu kuncinyo".


Juli 2011, sebuah sms masuk ke ponselku.
"siyah, Alhamdulillah Dewi sudah nikah dengan lelaki yang insyaAllah sholeh. dewi nak ngundang siyah syukuran. dan mohon doanyo ya siyah sayang", 

Subhanallah....

Ya Allah ampunilah dosa-dosaku pada semua saudariku.
Bahagiakanlah aku dan mereka.aamiin.


 foto ini gak cuma jadul, tapi lusuh
sudah berapa kali ganti dompet, hingga detik ini hanya foto ini yang layak ada di dompetku.









Senin, 11 Juni 2012

ikan belida


ini nih ikan belida. pempek palembang paling enak ya terbuat dari ikan belida.
tapi saya baru tahu loh, ternyata ikan ini ada nama lainnya.
"ikan pipih"  yup.... hihihi.

Sabtu, 09 Juni 2012

mudiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik..................

Jumat, 08 Juni 2012

Sungai Gerongku... (lagi rindu)

Di waktu penat, iseng aja ku tengok mbah Google. entahlah aku bingung mau nyari apa di "rumah"nya.
tiba-tiba aku kangen dengan suatu tempat.
SUNGAI GERONG... tempat yang penuh kenangan dalam hidupku. banyak kutemui orang-orang dan peristiwa-peristiwa yang sulit terlupakan di sana... Doeloe...

sebenarnya yang ingin ku lihat hanya peta lokasi Sungai Gerong saja, tapi ternyata mbak Google baik sekali padaku. dia tau aku sangat rindu tempat itu, mungkin aku lupa seperti apa tempat2 kenanganku dulu.

dan... inilah hasil penelusurannya (ups, sebelumnya aku sempat mampir ke beberapa blog orang yang tak ku kenal sama sekali tapi ku yakin mereka juga eks penghuni sungai gerong.

Taman Pinggir Sungai Gerong

 di pinggiran taman ini bisa kita lahat pemandangan sepanjang sungainya,
dulu waktu jaman sekolah SMP, SMU sama teman2 gank mobil merah (nisha, ninink, resi, ambar, haryati, nia, dan reni) sering sekali nongkrong di pinggiran dam (biasa kami menyebutnya). serunya kalau lagi musiom kemarau air sungai surt, kami biasa loncat ke sungai untuk sekedar main-main air di bawah. hohoho..... lumayan ekstrem juga karena terjun ke dasar sungai tanpa alat bantu tangga atau tali. ya... langsung lompat bebas aja. kebayang donk rasanya tubuh yang loncat dari ketinggian lebih dari 8 meter.




 Masjid Depan Sekolahku

 dulu, waktu SMA jamannya pak Jam'atun, BA (alm) waktu istirahat siang pangjang juga dari jam 11.45 s/d 13.00. jadi kebiasaan beliau beribadah di masjid depan juga banyak diikuti oleh guru lain dan murid-muridnya. termasuk diriku :). di samping masjid ini ada rumahnya ahdiana dan sulis. banyak kenangan di masjid ini, aku mulai melo nih.....





 Sandaran Rindu

 pohon ini letaknya juga di pinggiran sungai gerong. pohon yang bentuknya unik ini entah sudah berapa kali aku bersandar padanya. dulu selalu ingin memanjat pohon ini, lihat deh cabang pohonnya yang kokoh. tapi gak pernah kesampean. main dan makan pempek kapal selam bik Tongah bersama teman2ku yg semuanya jomblo lebih ku inginkan waktu itu.




 Masjid Kampung Bali

 masjid ini letaknya dekat dengan rumah ninink, nununk, dan resi. dulu hampir tiap malam Ramadhan kali taraweh di masjid ini. mmmmh, banyak teman-teman yg masih ku ingat selalu taraweh di masjid ini : reni, resi, ninik, nunuk, ambar, nisa, dila, ummah, doan, beben iboy, yuda t, yuda s, dewi e, haryati, dirgan, mmmmh siapa lagi ya..???




 Kolam Renang Sembat
 hehehe, aku cuma dua kali berenang di sini, gak nyaman, lebih banyak yang nonton ketimbang yang berenang. dulu dewi e pernah tenggelam di kolam ini tepat setelah loncat dari tempat itu tuh....





 Sekolah SMA koe
 hik...hik...hik... kangeeeeeeeeeeeeeeeen banget. kangen sama tiap sudut ruang kelasnya, kantinnya, guru2nya. banyak cerita tak terlupakan. ada gak sih lorong waktu yang bisa bawa ku ke masa itu lagi :'(




 SMP koe
 nah, kalo lihat foto ini, jd ingat sama gorengan2 yang dijual di kantin, kebun ubi kayu, dan ruang UKS...hehehe maklumlah dulu paling sering masuk ruang itu.




 ini poliklinik kampung bali

 dulu cuma mama doang yang suka berobat di klinik ini. aku juga suka mampir, tapi cuma buat muter-muterin sepedakku aja. sensasi bersepeda di atas rumput :)





 Lapangan Sepak Bola
 dulu juga suka nongkrong di tribun itu sama gank jomblo juga. tapi lucunya bukan pas lagi ada pertandingan sepak bola. nongkrong juga cuma buat ngabisin makanan yang baru dibeli aja... :)
ih, tapi ngerumpi juga....... duh parah.





 Komplek gak keurus lagi
 aku tau benar, ini rumahnya di belakang rumah doan dan julius simatupang,
jalan cendana nih. hadeeeh




 PETA NYA
Subhanallah ya akhirnya ridu yang lumayan terobati :)
terimakasih ya Allah
terimakasih mbah Google
terimakasih pada semua eks penghuni sungai gerong yang gambarnya tak comot tanpa izin.

Kamis, 07 Juni 2012

Jiiiiiiiiiiiaaaaaaaaaaaaaaah... :(


hadeeeeh...
udah siap-siap pulang, Big Bos nelpon terjadi kesalahan pengiriman surat pemberitahuan untuk penarikan sertifikat di Bank. tujuan surat Blok F/1, C/3, C/9 tertukar.
Big Bos udah terlanjur transfer nih. wah..... lumayan fatal Pak Bos.

"siyah, jangan pulang dulu ya. tolong buatin surat pemberitahuan koreksinya. waduuuuuuh Astaghfirullah fatal ini. kerjaan saya." suara Big Bos mulai cemas di handphone.
ya... wes lah. coba ku kerjakan. tapi sebenarnya gak ngerti juga maksudnya tertukar tuh apa  :( @$^#@^%%%#$$^%^%^$%%$^%%%@#^&*^^$

Tugas yang terlupa...

“Asslm. Mbak, kt lq khan hr ni? “ sebuah sms ku kirimkan pada seorang saudari sehalaqohku, mbak Yayuk biasa kami memanggilnya
Baru terasa sekali tubuh lebih lelah sekarang semenjak kerja di swasta daripada dulu ketika masih kerja di instansi birokrasi yang gak perlu tiap hari kerja plus hari sabtu yang libur. Sejenak kubaringkan tubuhku di tempat tidur setelah sholat dhuha. Jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 09.35 WIB.  Tak lama hp ku berbunyi, nada sms masuk. Mungkin sms balasan yang ku tunggu.
“Asslm. Anak-anak umi yg sholehah. Hari ini jam 2 siang umi ada rapat di DPRD jadi bisa gak jadwal liqo’ kita majukan jam 12. (ini sms dari umi)”.
Mmmh,
“ mbak, siyah jam 12 masih di rumah jaga keponakan. Semua yang di rumah pada pergi kondangan. Jd gmn y?” sms ini ku kirim lagi kepada mbak Yayuk. Beliau memang di daulat jadi pusat JARKOM di lingkaran kami.
Tak lama sms masuk lagi,
“siyah sms ke no.umi langsung be y”
Mmmh,
“umi, siyah jam 12 masih di rumah jaga keponakan. Semua yang di rumah pada pergi kondangan. Jd gmn y?” sms ini hanya ku forward dari sms sebelumnya tinggal di edit pangkal kalimatnya aja, lalu kukirimkan ke no.hp MR ku.

Ya, Rabb..... begitu cepat waktu berlalu, rasanya baru kemarin hari senin , besok sudah hari senin lagi. Gumamku. Kemudian hpku berbunyi lagi, ya... sms masuk. Ku lihat dari mbak Yayuk,
“ ukhti-ukhti, kata umi karena gak ada yang bisa liqo’ jam 12. Maka liqo’ kita minggu ini libur dan diganti dengan tugas agenda penguatan ibadah menjelang ramadhan. Dikumpul minggu depan. Jzllh. Wassalam.”

Aku baru ingat hari ini tentang sms itu... maksudnya agenda tersebut sama gak sih dengan jadwal kegiatan yang ditargetkan???? Mmmmh.
Mungkin buatnya gini aja kali ya (yang simple aja deh)....

Ehem, Agenda / Aktivitas Harian (Target tiap hari) :
1.      Sholat sunnah rawatib (minimal 10 raka’at)
2.      Al-Ma’tsurat (minimal 1 kali)
3.      Sholat dhuha (minimal 2 raka’at)
4.      Shaum sunnah (minimal 2 kali seminggu)
5.      Tilawah (one day one juz)
6.      Sholat Lail (minimal 4 raka’at )
7.      Sholat witir (minimal 1 raka’at )
8.      Infaq
9.      Riyadhoh (minimal 1 kali)
10.  Mmmmmh.... apa lagi ya...???

Rabu, 06 Juni 2012

SEPANJANG HIDUP (MAHER ZEIN)

Aku bersyukur kau di sini kasih
Di kalbuku mengiringi
Dan padamu ingin ku sampaikan
Kau cahaya hati
Dulu ku palingkan diri dari cinta
Hingga kau hadir membasuh segalanya
Oh inilah janjiku kepadamu

Reff:
Sepanjang hidup bersamamu
Kesetiaanku tulus untukmu
Hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
Sepanjang hidup seiring waktu
Aku bersyukur atas hadirmu
Kini dan selamanya aku milikmu
Yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
Semoga Allah berkahi kita
Kekasih penguat jiwaku
Berdoa kau dan aku di Jannah
Ku temukan kekuatanku di sisimu
Kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
Oh inilah janjiku kepadamu

Repeat reff
Yakini hatiku bersamamu ku sadari inilah cinta
Tiada ragu dengarkanlah
Kidung cintaku yang abadi

Repeat reff

Tak Rugi Berbuat Baik

Siang itu, matahari tampak terik menyengat kulit tubuhku. hari yang sedikit melegakan kala Pak Soetarto memberikan pengumuman bahwa les tambahan mata pelajaran kimia hari ini di tiadakan, sehingga para murid kelas III IPA 1 bisa sedikit dibebaskan dari rutinitas pulang sekolah jam 4 sore. Maklum mendekati Ujian Nasional segala aktivitas belajar di intensifkan.
Namun karena sudah terbiasa pulang sore membuatku siang itu enggan untuk segera pulang ke rumah. Ku kayuh sepeda mini merah yang lumayan mewah bagiku karena sepeda pemberian papa yang kata beliau harganya mahal. Di pintu gerbang sekolah masih banyak berkumpul siswa-siswi lain yang juga mempunyai tujuan yang sama denganku yaitu meninggalkan sekolah.
“Nung, aku main ke rumahmu dulu ya, aku malas pulang ke rumah sekarang, biasanya pulang sore”.
“ya, boleh yah. Kita main-main di kamarku ya. Sekalian baca komik bareng”. Tawaranku disambut ninung dengan semangatnya.
Dan mulailah langkah sepeda kami mengarah ke rumah Ninung.

Sesampai di rumah ninung, kami langsung saja masuk rumah dan menuju ke kamarnya. Di rumah itu sepi hanya ada yuk neti saudara sepupu ninung yang juga ikut tinggal bersama orang tua ninung.
Setelah masuk ke kamar ninung, kudapati suasana kacau balau alias berantakan. Sepray tempat tidur yang carut marut, buku-buku yang berserakan di lantai, bekas bungkus coklat dan chiki ikut memeriahkan pemandangan di kamar, dan tumpukan pakaian kotorditambah handuk yang bertebaran di atas kursi dan tempat tidur.
“wah, nung. Pusingnya hehehe” komentarku melihat pemandangan yang sebenarnya tak jauh beda dengan pemandangan di kamarku. Aku malah tiba-tiba ingat bahwa tadi pagi juga meninggalkan kamar dalam keadaan yang hampir mirip dengan kamarnya ninung.
“ iya, yah. Maaf ya. Berantakan. Tadi pagi aku gak sempat beresin, abisnya buru-buru. Ayah  juga pake acara minta cariin map merah segala, duh jadinya ribet banget”.
“ya, gak apalah. Santai aja, kamarku gak jauh beda kayak gini” aku tersenyum sambil mikir juga dalam hati, bahwa sepulang dari rumah ninung gak bisa langsung mandi sore atau istirahat tapi harus beres-beres kamar dulu.
“ yah, komik-komiknya ada di rak tuh, baca aja” ninung mulai mengambil pakaian dan keluar kamar, mungkin ke kamar mandi mengganti pakaian. Entah kenapa rasanya begitu risih jika terus berada diruangan yang berantakan ini, sementara seharusnya membaca komik dan bercerita bersama teman lebih enak dilakukan jika ruangan tampak rapi dan tertata. Akhirnya inisiatif sendiri, mulailah ku rapikan sepray tempat tidur dan menyusun bantal gulingnya, lalu ku pungut bekas bungkus makanan ringan yang berserakan, ku rapikan dan ku susun buku-buku diatas meja belajar. Tak lupa handuk yang masih lembab ku gantung di balik  pintu kamar dan pakaian yang kotor ku masukkan dalam keranjang pakaian yang tersedia di kamar ninung.
“alhamdulillah, ya Allah. Yah makasih ya, duh aku jadi gak enak banget. Kok jadi kamu yang beresin semuanya. Aku jadi malu nih” sepertinya ninung tak menyangka bahwa kamarnya bisa langsung rapi sekejap setelah ia mengganti pakaian.
“iya, nyantai aja lah nung, di rumah kamarku juga suka berantakan” tukasku sembari mulai memilih buku komik yang hendak ku baca.

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, sepeda mini ku kayuh dengan lumayan kencang agar cepat sampat ke rumah, di tengah jalan sesekali aku akrobat lepas tangan karena suasana jalan menuju ke rumahku gak terlalu ramai pengendara.

Sesampai di rumah kujumpai mama yang sedang menyajikan teh dan kudapan sore untuk papa di ruang tengah, kebiasaanku masuk ke rumah dari pintu belakang karena sepeda miniku sekalian bisa langsung ku parkir di garasi belakang. Langsung saja ku masukki kamarku dengan tersemat di fikiran akan membereskan kamarku yang berantakan.
“Subhanallah, alhamdulillah”. Kamarku sudah rapi, sepraynya pun sudah diganti. Langsung saja kuhempaskan tubuhku ke tempat tidur. Subhanallah nikmatnya bisa langsung istirahat dengan nyaman. Lalu aku duduk dan ku lihat buku-buku yang tadi pagi masih berantakan sudah tersusun rapi diatas meja belajarku dan pakaian kotorku sudah tak ada lagi di kamar.
Tiba-tiba mama sudah berdiri di pintu kamar “ enakkan kalau pulang sekolah kamarnya sudah rapi” mama tersenyum menyapaku.
“iya ma, makasih ya ma”. Jawabku. Mama langsung berlalu dari pintu kamar.
Termenung sejenak menikmati suasana kamar yang rapi, aku terbayang pada suasana kamar Ninung yang berantakan kacau balau bak habis kena gempa bumi tadi siang.
Ya, Rabb, terimakasih Engkau telah membantuku merapikan kamarku. Hal yang tak pernah kusangka sama sekali.

Itu kisahku waktu SMA dulu,

****

Penatnya hari meski mentari sudah mengarah ke ufuk barat, sore yang masih cukup menyengat panasnya suasana di pinggir jalan Kol.H.Burlian. Aku berdiri di trotoar menyetop mobil angkot jurusan Talang Betutu-Way Hitam yang akan mengantarkanku ke simpang Polda untuk kemudian transit dengan mobil angkot sejahtera jurusan Ampera-Perumnas.
“duh, Ya Allah, dompetku ketinggalan”. Kata seorang wanita sebayaku yang saat itu duduk tepat di sampingku, ku lihat raut wajahnya tampak pucat seketika, bolak-balik memeriksa isi tas di pangkuannya, semua bagian tas sudah dibukanya tapi tak ditemukan dompet ataupun uang yang mungkin saja tercecer dibagian dalam tasnya. Tampak kebingungan akhirnya ku sapa  “ kenapa mbak?” tanyaku.
“ini mbak, dompetku ketinggalan dirumah, duh gimana bayar ongkosnya ya” raut bingung diwajahnya tambah semakin nyata.
“mbak mau pergi kemana?” tanyaku lagi.
“ saya mau ke RS.Bunda mbak. Ibu saya sudah dua hari opname”
“ oh, ya udah mbak. Ongkosnya nanti saya bayar aja sekalian. Bentar lagi saya turun di depan sana” tunjukku ke arah simpang Polda yang sudah terlihat.
“wah, makasih ya mbak. Maaf saya jadi ngerepotin. Mbak pulang ke mana nanti saya balikin uangnya”
“gak usah mbak, santai aja.” Jawabku sambil memencet bel. Angkot berhenti dan aku segera turun dan menyerahkan ongkos kepada sopir “ Dua ya pak sama yang di belakang” kataku.
Kulambaikan tangan, kulihat wajah yang tersenyum indah dari dalam angkot.

Mmmh, suasana angkot sejahtera ini lebih menggerahkan ditambah lagi dengan asap rokok,  debu dan polusi di jalan Basuki Rahmat semakin menambah penat.
Tiba-tiba angkot berhenti di trotoar BLPT dan turunlah seorang wanita berjilbab yang duduk di depanku, “Pak dua ya, sama yang di belakang” terdengar suara wanita itu ditelingaku sedang aku masih dengan kepenatanku.
“siyah...”
Aku menoleh ke arah luar jendela angkot.
“sudah dibayar ya dek!” sambil tersenyum wanita itu melambaikan tangannya kepadaku. subhanallah aku terkejut ternyata wanita yang duduk di depanku adalah mbak yanti, kakak tingkat di kampusku dulu. Mungkin ketika aku naik angkot tadi beliau melihat raut wajahku yang kusut keletihan sehingga beliau mungkin tak tega untuk menyapaku.
Tapi mobil angkot terlanjur melaju hingga tak sempat ku ucapkan terimakasih, hanya lambaian tangan yang reflek menjawab lambaian tangannya.

Sesampai di rumah, aku tersenyum sendiri.
Benar sekali firman Allah itu “sesungguhnya jika engkau berbuat kebaikkan maka itu kebaikan untukmu sendiri...”.
Jika kita berbuat kebaikkan dengan tulus dan ikhlas maka Allah akan membalasnya dengan kebaikkan pula.
insyaAllah.aamiin.... :)