Kamis, 21 Juni 2012

1 SMS dan tentangmu saudariku

"Bisa jadi orang yang share dengan mu adalah orang yang akan membantumu melewati semua masalahmu lho,..
Sebaiknya jangan cintai orang yang bisa memecahkan masalahmu saja, tapi carilah orang yang tak akan membiarkanmu menghadapi masalah sendirian...,
BUKA HATI kepada siapapun dengan baik ya.., SEMANGAT!!!"

mmmh, tak sedikitpun kalimatnya ku edit, titik komanya pun benar-benar sama.
itu isi sms yang masuk ke inbox HP ku tanggal 27:08:2011 pukul 21:13 dan masih tersimpan sampai sekarang. Dari teman satu angkatanku di zaman kuliah, mmmh lebih tepatnya mengutip seperti yang dia bilang "yo, aku nih hanya satu dari sekian banyak fans beratmu yang bertahun-tahun hanya bisa mengagumimu."

sms itu sampai sekarang masih ku simpan bukan karena pengirimnya adalah teman yang ku tau dia sayang dan peduli padaku.
tapi menurutku yang dia katakan benar juga.
aku memang sering sekali menghadapi masalahku sendirian,... hanya sendiriku saja.
rasanya tak butuh pelindung, bukankah Allah sebaik-baik pelindung.
rasanya tak butuh penolong, bukankah Allah sebaik-baik penolong.

:) jadi ingat  dulu waktu mau tamat kuliah, Dewi cerita padaku kalau dia lagi stres berat. sangat ingin sekali meminta waktuku untuk lebih lama fokus pada apa yang sedang dia hadapi.
" ya', dewi nih pusing nian sekarang, masalah dewi berat. semalam dewi sampai datang ke psikiater di RSK.Charitas. Eh,dokternyo malah ketawa, dewi dibilang cuma ngabisin duit bae untuk ketemu dokter itu. dewi harus cakmano ya'?".
saat itu justru aku pun sedang dalam keadaan down karena vonis dokter padaku.
jujur saja, aku gak ngerti harus ngasih solusinya gimana kalo masalah yang dihadapi itu masalah rumah tangga, karena memang belum punya pengalamannya. jangankan itu, Ayik pun pernah cerita sedih campur nangis karena putus sama pacarnya (jiiiiaaaaah..... aku malah ketawa geli. karena gak ngerti!).
akhirnya jika pun aku dan dewi sedang bersama, kami hanya diam. entah dia dengan masalahnya dan aku dengan masalahku.

sms itu memang mengingatkanku pada Dewi, betapa aku bukanlah saudari yang baik baginya.
kadang lebih banyak menyalahkan diriku sendiri, andai saja waktu itu dewi mempertimbangkan saranku....., ah, harusnya aku .......,bla bla bla..... yah, begitulah.

Oktober 2008, tak kusangka untuk yang terakhir kalinya aku bertemu dewi sebelum dia pindah ke Semarang. jujur, keadaaan dewi waktu itu membuatku terkejut. ku amati dari pangkal kepala sampai ujung kakinya.... mmmh, aku juga cuek style nya tapi gak sampai segitunya juga kali ya (kudel banget).
Waktu itu setelah pulang dari walimahannya Suci. karena lama tak jumpa, Dewi meminta waktuku untuk menemaninya membeli susu formula anaknya di sebuah mall.
"ya', kapan nih nyusul suci?"
aku cuma bisa ketawa dan :)
"hahaha, ngapain ya dewi nyusahin siyah, kalo siyah sih dak bakalan susahlah, banyak yang suka."
kali ini refleks kujulurkan lidahku di hadapannya dan segera ku paksa mataku menjelajah deretan susu formula di supermarket mall itu.
Tiba-tiba dewi memegang tanganku,
"ya'... sebenarnya dewi pengen nian cerito samo siyah. tapi..."
"cerito apo wi? nah, khan.... tebakanku benar, dari dulu dewi emang dak biso bohong samo siyah, feeling wi... feeling..."
dewi senyum, kutatap raut wajahnya terlihat tampak letih, ku fikir jelas bukan hanya karena perjalanan sekayu-Palembang yang melelahkan, tapi..... mmmh.
"apa sih wi, siyah pengen tau cerito dewi."
inilah jawaban dewi :
"dewi pasti cerita sama siyah, karena memang pengen nian. tapi nantilah ya, tunggu siyah sudah nikah, tunggu siyah sudah punya anak, nanti dewi ceritain".

"what....???. wi, seandainya aku belum sempat menikah dan punya anak... seandainya  ini adalah pertemuan kita untuk terakhir kalinya di dunia, apa dewi jugo masih dak mau cerita?'
seketika mataku digenangi air yang ku tahan sebisa mungkin agar tak jatuh ke pipiku.

dewi menatap mataku...
"ya', kita pasti akan ketemu lagi ya', saat itu siyah sudah jadi ibu yang cantik. anak-anak siyah jugo cantik dan ganteng"

"apaan  sih wi, pokoknyo cerito!" kali ini aku merengek seperti anak yang minta dibeliin mainan mahal pada ibunya.
"ya' dewi sangat ingin cerita samo siyah. tapi..... dewi pengen ceritanyo setelah siyah nikah dan punya anak. karena dewi sayang samo siyah, dewi dak mau siyah jadi trauma setelah dewi cerito".
melihat bola mata dewi yang juga sudah berkaca-kaca. akhirnya aku menyerah.
yah..... benar, itulah pertemuan terakhirku dengannya. Tanpa ku tahu masalahnya.

Juni 2009, tengah malam Fevi telpon sambil ngomel-ngomel bin marah-marah.
"yah, dewi nih cakmano sih, cak itu nian bekawan. ado gosip nah tentang dio. panaaaas nian aku dengernyo".
malam berikutnya Fevi kembali menelpon " siyaaaaaaaaaaaaaaah, jadi cakmano???? aku kesel nah dari semalem. murka nian aku sekarang denger cerito dari anak-anak sosek tuh. kok dewi dak cerito samo kito sih, malah aku dapat cerito dari wong banyak. keterlaluan nian dewi nih!!!!".

malam itu juga setelah berfikir dan flash back tentang semuanya termasuk pertemuan terakhirku dengan Dewi. akhirnya ku ambil ponsel dan.....
"wi.... benarkah, feelingku kali ini???"
"haaaaaaaaaaaaaaa.... akhirnya dewi jadi artis jugo ye. iyo ya', tapi siyah jangan sedih ya, itu sudah satu setengah tahun yang lalu. sekarang dewi sudah bisa berdiri lagi menatap hari yang lebih cerah dan bahagia".

"What......???.,berarti terakhir kali kito ketemu, dewi sudah......" aku hanya terdiam, isak tangisku tak tertahan.
"hahahaha, yo sudahlah ya' dewi ikhlas. itu jalan hidup dewi".
"wi, ibu masih sakit kah?"
"iyo ya', dewi mohon doanyo y. kayaknyo ibu sudah masuk stadium akhir. sekarang di ruang ICU"

"wi, setega itukah....??? afwan yo wi, siyah bukan saudari yang baik bagimu"
"sudahlah ya'. dewi sayang samo siyah. pokoknyo siyah harus bahagia ye. apapun yang terjadi dan apapun kondisinyo yang penting kito harus selalu dekat dengan Allah ya'. cuma itu kuncinyo".


Juli 2011, sebuah sms masuk ke ponselku.
"siyah, Alhamdulillah Dewi sudah nikah dengan lelaki yang insyaAllah sholeh. dewi nak ngundang siyah syukuran. dan mohon doanyo ya siyah sayang", 

Subhanallah....

Ya Allah ampunilah dosa-dosaku pada semua saudariku.
Bahagiakanlah aku dan mereka.aamiin.


 foto ini gak cuma jadul, tapi lusuh
sudah berapa kali ganti dompet, hingga detik ini hanya foto ini yang layak ada di dompetku.









2 komentar:

wits mengatakan...

krn smsmu aku jd iseng buka blog, akhirnya baca tulisanmu ini siyah. ehem...bacanya aku jadi disappointed:(, kok dewi gk sms share ato cerita ke aku, sm seperti yg ia lakukan ke siyah. bahkan sampe nikah lg pun ia masih kontakan sm syh. cm aku pikir itu hak dw, fine, gk mslh, lg jg hidup hrs berjalan ke depan bukan? jgn ngeliat ke belakang lg. MASIH ADA WAKTU, sprti ktnya masa ebiet. ada hal penting yang harus diprioritaskan dalam hidup ini:)

foto itu...

nggak terasa yah, waktu memang cepat berlalu...tp yg pasti Masih Ada Waktu

Cahaya di Ufuk Timur mengatakan...

:) witri sayang, dirimu jg saudari yang istimewa bagiku dan hidupku.

iya gak terasa waktu cepat berlalu dan ku syukuri karena Allah berikanku berlian-berlian yang indah. Kalian... kalianlah berlian itu.

i luv u coz Allah.